Kasus Tertembaknya 5 warga sipil di Degeuwo, 15 Mey 2012
Pada hari selasa, tanggal 15 Mey
2012, pada jam 18.30, di tempat bilyard milik Ibu Yona datang beberapa orang
Pemuda asal Suku Wolani, yaitu; Selvius Kegepe (19Th), Lukas Kegepe
(18 Th), Amos Abaa (17 th), Markus Abaa (16 Th), Obeth Kegepe (30 Th), Habel, mereka ini datang dari Lokasi 81 (Tempat kerja
mereka, karena mereka karyawan disana) setelah mereka bekerja, ada diantara
mereka ingin bermain bilyard ada juga yang sekedar menonton saja, setelah kami
tiba di tempat bilyard, saat itu kami lihat tidak ada orang bermain bilyard dan
meja bilyard tertutup oleh karpet, (tidak
seperti yang diberitakan bahwa ada orang sedang bermain) karena sudah akrab
dengan ibu yona, Lukas meminta bola bilyard untuk mereka main, tetapi ibu yona
sampaikan kepada kami bahwa “Lampu yang nyala kekuatannya kurang jadi saya
tidak mau, karna saya ambil jaringan listrik dari Mafiar (salah seorang
pendulang asal Bugis), Tetapi Lukas tetap meminta bola bilyad karna kami mau
main, karena tidak di berikan oleh Ibu Yona (Pemilik Bilyard), namun karena
sudah akrab dengan ibu Yona, dan tau dimana biasanya Ibu Yona menaruh bola,
Lukas pergi dan mengambil bola bilyard di kotak tempat simpan bola, lalu Lukas
atur bola dimeja, dan Selvius Kegepe yang menembak bola (Sodok Bola Bilyard)
mereka yang bermain bilyard adalah; Selvius Kegepe, Lukas Abaa, Amos Abaa, dan
Markus, sedangkan yang hanya menonton adalah Obeth Kegepe dan Habel, saat ini Ibu Yona masih
marah-marah tetapi mereka acuh (Mereka
tidak mabuk atau membuat kekacauan tidak seperti yang diberitakan),
beberapa saat kemudian Ibu Yona menghubungi dengan menggunakan Handy Talky (HT)
ke Pos Brimob POLDA Papua di Lokasi 99, menyampaikan kepada anggota Brimob
tentang keberadaan Lukas, Cs, Pos 99 ke TKP berjarak 600 Meter, (Bukan Ibu Yona
yang melapor dan menjemput anggota Brimob), setelah mereka bermain 3 putaran
dan putaran keempat hampir selesai, tiba-tiba datang 3 orang anggota BRIMOB
(nama-namanya bisa di cek di Komandannya) tiba di tempat bilyard milik Ibu Yona
(Sekarang TKP) setibanya dari mereka ada yang katakan “Lukas berhenti” tetapi
selvius lanjut main terus karena bola tinggal 2 saja, yang menjadi mangker
adalah Markus, sedangkan Habel dan Obeth hanya menonton saja, Habel berdiri
saja dan Obeth duduk disebuah drum dalam bilyard, mendengar teguran itu, Lukas
katakan “kaka hormat, kami sudah main kami main 4 kali dan kami main dengan
hadiah Rp.50.000,-“ tetapi brimob
katakan tidak bisa, mendengar itu Ibu Yona lari keluar kearah Brimob, setelah
itu, Lukas katakana saya buat masalah apa ibu Yona atau saya ambil bola itu
kah, mendengar itu Ibu Yona katakan kamu pencuri, setelah itu mereke bertengkar
mulut, beberapa saat kemudian datang Melianus Nagapa (Kepala Suku Muda), lalu
tanyakan ada apa kamu ribut-ribut, lalu Lukas beritau kami mau main bola
bilyard tapi ibu yona tidak mau lalu dia panggil anggota Brimob, setelah
mendengar penjelasan Lukas kepada melianus maka 3 orang Brimob tersebut
menyebar ke beberapa titik masing-masing: Pintu Kios, Pintu Warung Makan dan
Pintu Bilyard.
Selanjutnya Lukas katakan kepada
polisi bahwa “ saya ini polisi pernah pukul tiga kali, saya masih sakit hati,
lalu anggota Brimob katakan, kau mau nantang saya kah, lalu polisi yang berdiri
di pintu kios datang dan pegang dan tarik bajunya Lukas, lalu memukul Lukas,
menanggapi itu Lukas katakan “ saya bukan kau punya istri, saya juga laki-laki
lalu Lukas kembali memukul oknum anggota Brimob tersebut, lalu melianus
menyambung kata lagi “ kamu juga
laki-laki dan kami juga laki-laki, kamu taruh senjata baru kami berkelahi sudah”
selanjutnya melianus karena melihat
adiknya dipukul, melianus datang dan membawa kayu dan memukul anggota Brimob
yang memukul Lukas, karena temannya dipukul, seorang anggota brimob yang
berdiri di pintu warung makan, menembak melianus, kemudian melianus terjatuh
dan menjerit kesakitan “Ado saya mau mati ini” mendengar itu, Amos datang
memegang pisau dan mendekat melianus, tiba-tiba ada satu anggota brimob
menembak Amos di kedua kakinya lalu amos jatuh didekat melianus, mendengar
bunyi tembakan itu semua masyarakat jadi ramai dan berlarian sementara itu
Lukas masih memegang senjata sambil menghindari tembakan sambil mengelilingi
badan dari anggota brimob, di depan gereja lokasi 45, mendengar ada keributan
Yulianus, datang membawa panah, melihat itu salah satu anggota brimob menembak
Yulianus Kegepe dari belakang, dan beberapa saat kemudian mereka juga menembek
Selvius Kegepe di samping gereja lokasi
45 dan selvius terkena di lengan tangan,
Kesimpulannya adalah
1.
Pihak-pihak yang harus bertanggung jawab adalah
;Danpos Brimob POLDA Papua di Lokasi 99, 3 (tiga) Oknum Anggota Brimob (Karena
menembak 5 orang masyarakat sipil) dan Ibu Yona (Karena ikut bersama
merencanakan kekerasan terhadap masyarakat)
2.
Pimpinan POLRI selama ini memberikan statmen
yang hanya diberikan oleh anakbuahnya yang jelas-jelas melakukan tindak pidana
penembakan, pada kita semua tau ada pernyataan “Tidak ada maling akan teriak
maling artinya tidak orang yang melakukan kesalahannya akan dengan lantang
mengakui kesalahannya
3.
Selama ini terjadi pemberitaan dimedia yang
terlalu membenarkan diri, dan membuat cerita yang berbeda dengan versi korban,
pemberitaan ini dilakukan oleh pihak Kepolisian tanpa mengakui kesalahannya
seperti: masyarakat mau merampas senjata, masyarakat mabuk, korban membuat
keributan mengganggu yang lain yang sedang bermain bilyard.
KAPOLRI, KAPOLDA
Papua dan KAPOLRES Paniai, diminta agar Pihak yang bertanggung jawab haruslah:
1)
Penyelesaian dilakukan secara hukum adat dan
hukum positif
2)
Bagi Anggota di Proses sesuai dengan pelanggaran
tindak indisipliner
3)
Demi membangun kepercayaan kepada penegakan
hukum bagi pelaku kekerasan di Papua maka, mereka dituntut dengan tuntutan
pidana umum, agar tidak merusak citra kepolisian;
DEWAN ADAT PANIYAI
KETUA
JOHN NR GOBAI
0 komentar:
Posting Komentar