ANDA SUKA DENGAN BLOG INI..?
TELUSURI
DAFTAR POSTIN
Sabtu, 17 November 2012
GERAKAN PENANAMAN POHON DAN PENANGANAN ECENG GONDOK DI DANAU PANIAI dan DANAU TAGE, KABUPATEN PANIAI
1.1 Latar Belakang
Setelah ada Misi Katolik rombongan Pater Tillemans, melakukan kunjungan dengan seorang Antropolog Fisik Bijlmer ke daerah Suku Ekagi/Mee kembali ke Kokenau dan melaporkan perjalanan kepada Pimpinan Gereja di Langgur (Ambon) dan Pemerintah Hindia Belanda bahwa dipedalaman Paniai ada manusia. Laporan itu diketahui Assisten Residen Fakfak dan Bestuur Assisten di Kaimana dan meminta Pilot Letnan Dua Laut Ir. F. Jan Wissel untuk menelusuri daerah Pegunungan. Pada awal bulan Februari 1937 Pilot Wissel terbang dari Utara (Serui = Geelvink) ke arah Selatan (Babo) menggunakan pesawat Sikorsky milik perusahaan Nederlands Nieuw Guinea Petroleum Maatschapij (NNGPM) dan menemukan tiga buah danau dan perkampungan disekitar danau itu, sejak saat itu danau Paniai, danau Tage dan danau Tigi dikenal Wisselmerren (bahasa Belanda artinya danau-danau Wisel). Saat Pilot F.J Wisel melintas itu sedang dilaksanakan sebuah Pesta Yuwo (Pesta babi dalam tradisi Suku Mee/Ekagi) yang dihadiri oleh ribuan orang dari kampung-kampung dalam wilayah adat suku Mee/Ekagi, di kampung Enagotadi sebuah kampung di pinggiran danau Wisel. Karena peristiwa itulah maka danau-danau ini beserta penduduknya dikenal oleh dunia luar. Selanjutnya danau-danau ini di beri nama Wislmeeren, untuk menunjukan bahwa tempat ini pertama kali di lihat oleh Pilot F.J Wisel. Dan kini orang juga mengenal dengan nama danau Paniai.
Danau Paniai mempunyai panjang 30 km dan lebar 70 km dengan luas keseluruhan termasuk daerah yang telah terjadi proses sedimentasi (Pengendapan) 15.000 Ha dengan kedalaman 25 M. Danau Tage mempunyai panjang 30 Km, lebar 20 Km dengan keseluruhan 28 Ha dan kedalaman 75 M. Sedangkan danau Tigi mempunyai panjang 50 Km, lebar 30 Km dengan luas keseluruhan 30 Ha dan kedalaman 55 M. Dalam Konfrensi Danau Sedunia di Jaipur India, pada tahun 2007 danau ini dikategorikan sebagai danau purba oleh UNESCO, yang perlu dilestarikan.
Saat ini Pada kedua danau tersebut, pada sebagiannya telah dipenuhi Eceng Gondok, terjadi proses pendangkalan sebagai akibat, pembuangan sampah yang tidak dapat dikendalikan dengan baik di muara Sungai Enago, juga karena proses sedimentasi atau pengendapan pertama yang diakibatkan oleh material bawahan dari aliran sungai yang bermuara ke danau, kedua adalah akibat erosi atau longsor pada daerah tepian danau yang mempunyai kelerengan > 30%. Hal ini tidak terlepas dari keadaan di daerah hulu dan daerah aliran sungai serta daerah lereng sekitar danau yang mulai cables gundul dan banyaknya eceng gondok yang tumbuh di pinggiran danau. Pada saat yang sama danau ini direncanakan menjadi sumber air bagi pembangunan PLTA Kopaikabo/Urumuka,
Terkait dengan adanya eceng gondok langkah yang dapat dilakukan adalah dengan membuat eceng gondok menjadi bahan dasar pupuk kompos atau seperti di Danau Kerinci dan Tondano, dalam danau harus dimasukan Ikan Loan (Ikan yang hanya memakan eceng gondok),
Karena ini Danau Purba, telah dipenuhi eceng gondok, lahan pinggirannya gundul, oleh karena itu Danau ini menjadi penting ditangani secara baik oleh semua pihak.
1.2 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan ini diantaranya :
a. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat setempat di Danau Tage dan Paniai dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan, kegiatan industri perkotaan maupun domestik, serta pariwisata, dengan melakukan penanaman pohon sejumlah 3000 pohon.
b. Mendapatkan jalan untuk mengurangi berkembangnya eceng gondok di danau tage dan paniai
c. Mendapatkan solusi yang terbaik dalam kelestarian danau Tage dan Paniai sebagai sumber air baku multi guna di danau Tage dan Paniai.
1.3. Output Kegiatan
Hasil yang diharapkan dari rangkaian kegiatan ini adalah :
1. Terbentuknya 30 orang kader lingkungan terlatih yang berasal dari masyarakat sekitar danau;
2. Tertanamnya 3000 pohon di daerah Danau Paniai, Danau Tage dan Paniai;
3. dan tersebarnya benih ikan koan, dibagian danau Tage dan Paniai, agar dapat membersihkan eceng gondok (Ikan tersebut dapat memakan eceng gondok).
4. Terbentuk kelompok yang dapat mengola eceng gondok menjadi Pupuk Kompos;
5. Terbentuknya kesadaran dan pemahaman masyarakat dan stake holder terkait akan pentingnya menjaga lingkungan dan juga danau.
6. Peningkatan kesadaran masyarakat dan inisiatif untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup di sekitarnya, masyarakat menyadari bahwa proses kerusakan lingkungan hidup akibat ulah manusia itu sendiri.
BAB III
RENCANA KEGIATAN
3.1 Rencana Kegiatan di Kabupaten Paniai
Dari permasalahan lingkungan di Kabupaten Paniai, maka kegiatan yang akan dilakukan merupakan kegiatan di sekitar danau Tage dan Paniai, mengingat danau Tage dan Paniai merupakan sumber air baku untuk pembangkit energi, irigasi, air baku minum dan perikanan. Kegiatan ini terutama menyentuh masyarakat di sekitar danau. Rencana kegiatannya berupa :
1. Sosialisasi, mengenai :
- UU PPLH no 32 tahun 2009
- Aturan Adat tentang Danau
2. Gerakan Aksi, berupa :
- Penghijauan (penanaman pohon dan pemeliharaan) dibagian Danau Tage dan Paniai
- Penyebaran benih ikan Koan di danau Paniai (Penjelasan ada di bawah)
- Pelatihan teknik pembuatan pupuk dari eceng gondok.
- Ikan grasscap adalah jenis ikan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai usaha. Seperti untuk bisnis masakan hingga budidaya. Ikan grascap mempunyai cita rasa yang tinggi sehingga disukai konsumen. Ikan grasscap memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga baik untuk dibudidayakan. ikan grasscap air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan. Ciri-ciri fisik ikan graskap ini adalah warna abu-abu gelap kekuningan dengan campuran perak kemilau, badan memanjang, kepala lebar dengan moncong bulat pendek, gigi paringeal dalam deretan ganda dengan bentuk seperti sisir. Ikan grass carp dapat mencapai ukuran panjang maksimal 120cm dan bobot tubuh 20 kg.
Secara sistematis ikan grass carp termasuk dalam kelas Osteichthyes, ordo Cyprinipormes, famili Cyprinidae.
Grass Carp (Ctenopharyngodon idella) berasal dari China bagian timur dan USSR. Ikan ini didatangkan ke Indonesia (Sumatera) pada tahun 1915. Pada tahun 1949 didatangkan ke Jawa dengan tujuan untuk dibudidayakan.
Ikan Grass Carp atau ikan Koan merupakan herbivora yang hidup di air tawar. Ikan jenis ini memakan tumbuhan air seperti Hydrilla sp., Salvinia, rumput-rumputan dan tumbuhan air lainnya, sehingga ikan jenis ini dapat dipakai sebagai ikan pengendali gulma air baik di kolam maupun diperairan umum.Ikan ini juga dipakai di Danau Kerinci dan Tondano untuk mengatasi permasalahan eceng gondok. alamat pemasaran/kolam ikan:pelemsewu Rt 03 panggungharjo sewon bantul yogyakarta jawa tengah 55188-indonesia dan juga plakarankidul Rt 02 baturetno banguntapan bantul yogyakarta.
3. Fasilitas Kegiatan
- 3000 pohon
- 500 benih ikan koan
- Bahan pelatihan teknik pembuatan pupuk kompos: Drum, EM4, terpal, kawat,dll
Tabel : Pelaksanaan Kegiatan di Kabupaten Paniai
No Lokasi Bentuk Kegiatan
Output Sasaran
Stake holder Waktu pelaksanaan
1 Kabupaten Paniai
Sosialisasi :
1.UU PPLH no 32
2.Aturan adat tentang danau
3.Pelestarian danau Tage dan Paniai Gerakan aksi :
1. Penghijauan (penanaman dan pemeliharaan) 3000 pohon
2.Penyebaran benih ikan koan
3. Pelatihan teknik pembuatan pupuk dari eceng gondok - Tertanamnya 3000 pohon
- tersebarnya 500 benih ikan
- terlatihnya 30 kader petani ramah lingkungan dan pembuatan pupuk dari eceng gondok
Pemda setempat, dunia usaha, dan masyarakat di kab.Paniai minggu IV (Keempat) November tahun 2012
3.2 Target Sasaran Kegiatan
1. Perwakilan pemerintah daerah setempat
2. Pedagang kaki lima di pasar enarotali dan dipinggiran danau paniai
3. Dunia usaha
4. Masyarakat ( termasuk petani dan nelayan) di Kabupaten Paniai
3.3 Pelaksana Kegiatan
Penanggung Jawab Umum : John NR Gobai
Ketua Pelaksana : Amandus You
Sekretaris : Esau Tekege
Kord. Materi : Damianus Gobai
Kord. Logistik : Pius Yeimo
3.4 Waktu Kegiatan
Tanggal 10 Desember 2012 di Enagotadi
PENUTUP
Demikian proposal ini dibuat sebagai paparan dan gambaran kegiatan pelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Paniai. Semoga dapat bermanfaat sebagai acuan kerjasama oleh semua pihak demi tercapai koordinasi, konsolidasi dan kerjasama yang sinergi guna kesuksesan kegiatan tersebut. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan banyak terima kasih.
Oleh:
POKJA WISEL
DEWAN ADAT DAERAH PANIYAI
2012
ENAGOTADI, 26 OKTOBER 2012
DEWAN ADAT DAERAH PANIYAI
JOHN NR GOBAI
Diposting oleh Unknown di 08.01
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar